Pagi ini sengaja
Melewati sebuah bangunan
Bersejarah dan ada banyak cinta disana
Lebur bersama majunya waktu
Kulihat sekilas
Masih berdiri tegap
Dengan penampilan yang berganti
Terlihat dua anak berlarian bahagia
Memoripun kembali melayang
Saat kami tertawa bahagia
Makan mie satu piring bersama
Buatan tanganya yang lembut
Melintas saat ayah memarahi
Tak ada bentakan, pelototan kasar
Memberi nasihat dengan intonasi biasa
Tapi masuk kedalam relung
Tembok tembok itu menjadi saksi
Canda tawa haru tangis mewarnai
Perjalalanan langkah langkah dunia
Beberapa anak manusia
Merindu
Tempat bercanda & tertawa
Hangat menenangkan
Surganya dunia
Tempat itu adalah rumah
8 Comments
Bety Kristianto
Menjelang idul fitri gini baca puisi tentang rumah bikin kangen ya mba… BTW besok mudik enggak mba?
Syaiful BS
Rumah,
tempat yang paling nyaman untuk pulang setelah lelah menantang takdir
tempat yang paling nyaman untuk berkeluh kesah …
Ariefpokto
Rumahku istanaku, rumahku surgaku..
Turis Cantik
Aku pikir tulisan blog pnjang, ternyata puisi ya mbak. Menarik, memang rumah selalu menjadi istana hati.
Dian Restu Agustina
Rumah..menyimpan kenangan terindah, seberapa jauh kaki melangkah rumah selalu memanggil diri kembali.
Bambang Irwanto
Ini pesannya sangat kuat Mbak. Tentang kerinduan rumah dan keinginan untuk mudik. Rumah memang menyimpan banyak kenangan. Suka duka. Ternasuk rumah masa kecil saya sampai usia 22 tahun di Makassar, Mbak.
Liswanti Pertiwi (PenaLiswanti)
Rumah tempat yang nyaman dan membawa ketenangan ya, mau kemanapun kita pergi, pasti kembali ke rumah dan kumpul bersama keluarga.
ASTraveller
Salam kunjungan dan follow disini ya 🙂