mengatasi ketakutan anak akan gempa
Ceritaku,  Featured Posts,  Tips Parenting

Mengatasi Ketakutan Anak Pasca Gempa

Hallo teman teman ๐Ÿ˜ƒ
Dua kali di kota kami Bogor, terjadi gempa. Gempanya lumayan cukup terasa. Membuat sedikit limbung ketika berjalan dan membuat takut anak anak setelahnya. Kita sebagai orang tua harus berusaha mengatasi ketakutan anak pasca gemba agar tidak menimbulkan trauma.

Gempa

Awalnya saya sedang duduk dilantai, dan seperti bergeser, melihat pintu dan lemari bergerak. Reflek memanggil anak saya yang sedang nonton tv untuk segera keluar sambil saya mencari jilbab dan mendapatnya mukena. Sementara diluar tetangga heboh berteriak gempa gempa.
Segera membuka kunci pintu dan buka gembok gerbang rumah, berkumpul di jalan bersama tetangga sekitar.

Gempanya tidak langsung berhenti, masih terasa beberapa saat, dan saya lihat anak saya masih tenang.
Setelah gempa betul betul terasa berhenti, saya dan tetangga mulailah ramai, ada yang telepon, dan salingย  bercerita kepanikan dirumah saat gempa terjadi.

Ketakutan Anak Pasca Gempa

Setelah gempa tidak terasa lagi kami semua masuk kembali ke rumah. Gempa kedua ini memang terasa sekali dan melihat anak anak tenang menghadapinya saya sungguh bersyukur. Ketika akan tidur, anak saya mulai tidak mau tidur. Dia takut akan terjadi gempa kembali dan memeluk saya erat. Ternyata gempa kedua ini membuat anak saya takut. Keesokan harinya, dia minta saya cek bmkg apakah ada info gempa atau tidak. Mau berangkat mengajipun dia banyak bertanya gempa ini.

Gempa memberikan rasa ketakutan tersendiri baik bagi orang dewasa maupun anak anak. Dan itu harus disembuhkan agar tetap bisa hidup dengan bahagia, tanpa dibayangi ketakutan. Karena ketakutan apalagi yang berlebihan akan mengganggu aktifitas kita. Yang pada level lanjut, bisa membuat takut kemana mana, takut melakukan apapun.

Pada kasus anak saya, pasca 2 hari gempa alhamdulillah dia sudah biasa lagi, mau beraktifitas biasa dan tidak sibuk bertanya info gempa dari BMKG.

Mengatasi Ketakutan Anak Pasca Gempa

Berikut hal yang saya lakukan untuk mengatasi ketakutan anak saya yang berusia 10 tahun pasca gempa terjadi

๐ŸŒผ Memeluk

Saya memeluknya, ketika koko merasa ketakutan. Hal itu cukup membuat koko tenang. Sambil mengelus ngelus punggungnya.

๐ŸŒผ Berkomunikasi

Setelah koko tenang, baru saya mengajaknya berbicara dan berdiskusi, dengan intonasi lembut.
Menanyakan kenapa koko takut. Awalnya koko tidak mau bercerita. Saya tidak memaksanya untuk mau bercerita.
Akhirnya dia mau cerita bahwa dia takut gempa. Bagaimana jika sedang tidur, atapnya rubuh dan menimpa kami. Saya menjawabnya, kita punya Allah Yang Maha Pelindung. Itulah salah satu guna berdoa sebelum tidur, minta tolong sama Allah agar diberi sehat dan selamat ketika tidur.
Ditengah gempa atau bencana alam, jika Allah berkehendak selamat, kita akan selamat. Kami mengobrol sampai akhirnya dia terlelap.

๐ŸŒผ Memberikan Informasi yang Jelas

Beritahu informasi yang jelas, bahwa negeri kita Indonesia berada di ring gempa. Negara lainpun bisa terjadi gempa atau bencana lainnya. Jadi pindah negara seperti yang ditawarkan koko pada kami tidak perlu kita lakukan.
Yang harus kita lakukan adalah mengetahui apa yang harus dilakukan ketika gempa dan pasca gempa, dan yang paling utama minta perlindungan pada Tuhan kita.

Untuk usia yang berbeda, mungkin diskusinya bisa diganti dengan kata kata yang sesuai dengan umurnya.
Yuks teman teman sharing, bagaimana mengatasi ketakutan yang dialami anak anak pasca gempa ๐Ÿ˜ƒ

24 Comments

  • nchie hanie

    Dulu anakku yg abege pun sempet trauma, ga mau tinggal sendiri di rumah pasca gempa. Tapi lama kelamaan dikasih tahu ngobrol layaknya teman seangkatan.
    Kita aja orang dewasa suka syok kalo ada gempa, tapi tetep memenangkan anak yang utama.

  • Lianny

    Betul. Kita yang dewasa aja kalo ada gempa, takut, cemas apalagi anak-anak ya dan terjadi dua kali pastinya membekas dalam ingatan. Untuk mengatasi trauma pasca gempa (apalagi jika gempa hebat) mungkin akan membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
    Simulasi gempa mungkin perlu ya jadi ada pengetahuan ap2a yang harus dilakukan jika erjadi gempa.

  • Suciarti Wahyuningtyas (Chichie)

    Kebetulan kalau anak-anak di sekolahnya dikasih pembekalan bagaimana jika terjadi gempa. Anakku kalau di rumah suka cerita bagaimana dia dan teman-teman di sekolahnya belajar tentang gempa. Tapi aku selalu kasih tau dia juga kalau terjadi gempa apa yang harus dilakukan pertama.

  • Jiah Al Jafara

    Aku belum pernah simulasi gempa sama Keponakan, tapi lumayan sering sih ingatin kalau ada gempa kudu gimana. Jepara pernah gempa sebentar dan tengah malam. Lumayan bikin deg2 gan deh karena daerah pesisir

  • Mugniar

    Wah benar, Mbak. Kita harus mengantisipasi kemungkinan trauma pada anak ya.

    Saya pernah mendengar, korban gempa Palu … ada yang sampai trauma hebat. Kasihan ๐Ÿ™

  • tantiamelia.com

    hiks aku bacanya jadi inget cerita teman dari Aceh, ketika tsunami itu kan anaknya masih kecil banget, ya usia 5 tahunan, tapi traumatik sekali pengalaman ini

    sehingga si anak masih sering bermimpi atau bengong karena mungkin membekas dalam di hati dan pikirannya

    sebaiknya segera ke psikolog atau psikiater kali ya mbak

  • Nanik nara

    Anak-anak belum pernah mengalami gempa. Tapi kalau ada berita tentang gempa, mereka suka tanya-tanya juga. Kenapa terjadi gempa, kenapa gempanya disana bukan disini, dan masih banyak lagi

  • Rach Alida Bahaweres

    Saya jadi ingat gempa terakhir yang dialami di Jakarta. Itu termasuk gempa tergede selama anak kecilku alami mba. Alhamdulillah dia lebih tenang, bahkan saya yang panik dan dia bahkan yang lari tarik saya keluar rumah. Teryata pelatihan edukasi gempa d sekolah sangat membantu

  • Lina W. Sasmita

    Penjelasan secara perlahan dan baik-baik, juga yang mudah dimengerti akan membuat anak jadi lebih faham tentang situasi. Menenangkannya dengan pelukan, kata-kata bijak, atau bahasa tubuh biasanya sangat diperlukan anak-anak.

  • Lidya Fitrian

    Berarti penting juga kasih tau ke anak ya harus melakukan apa kalau ada gempa takutnya pas gak sama kita. Ortunya juga sebisa mungkin gak panik tapi kadang aku juga panik. Waktu itu ada gempa aku sendiri di rumah anak2 di sekolah masing-masing

  • Aprillia Ekasari

    Soalnya di sini sendiri belum diajarkan di sekolah2 ttg gempa dan apa yg harus dilakukan kalau gempa ya mbak. Beda dengan di Jepang. Kalau saya pribadi udah jelasin ke anak ttg gempa pas terjadi bbrp waktu lalu ke anak, suka nunjukin tayangan jejepangan ttg gempa jg hehe, walau anaknya msh kecil tapi moga bisa dimnegerti

  • lendyagasshi

    Pernah juga kak…Bandung gempa dan langsung mati listrik agak lama.
    Alhamdulillah,
    tinggal di lingkungan yang saling membantu. Jadi pasca-gempa, kita malah ngobrol di sepanjang gang bersama para tetangga.

  • Rosanna Simanjuntak

    Usai baca artikel ini, aku langsung buka jendela baru dan mengetik, "Cara bantu anak hadapi pasca gempa"
    Alhamdullilah, sudah ada banyak kiat-kiat di sana.

    … dan salah satunya, mba sudah lakukan, "mencoba menenangkan dan mengajak bicara"

  • duniaeni.com

    Masyallah..aku gak bisa membayangkan traumanya mba, karena aku pernah waktu usia tahun kurang terjadi ledakan gudang peluru dimana membuat setiap detik berhari-hari terdengar suara letusan bagai perang, selosong peluru sebesar guling berjatuhan. Banyak korban waktu itu, dan aku dibawa lari dalam kondisi setengah telanjang dimalam buta. DIngin, kaki tanpa sandal, ketakutan..efeknya selama berbulan-bulan aku buntel perlengkapan bajuku di tas, dan selalu was-was. Pokoknya aku gak mau lari dalam keadaan itu lagi dalam pikirannku

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *