Hai teman bagaimana kabar? Cuaca disini sedang banyak matahari, cocok banget untuk jalan-jalan membuat badan sehat dan lebih banyak keluar keringat. Teman, saya baru saja berjalan-jalan ke Kampung Labirin. Sudah sering mendengarnya tapi baru kali ini bisa berjalan-jalan ke Kampung Labirin Bogor.
Kampung Labirin adalah salah satu kampung tematik di kota Bogor dan merupakan kampung berseri Astra (KBA). Letaknya di Kampung Kebon Jukut, RW 10 melingkupi RT 01, 02 dan 03, kelurahan Babakan Pasar, kecamatan Bogor Tengah kota Bogor. Saat ini kampung Labirin telah berusia empat tahun lebih. Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dan Wakil Ketua Yayasan Astra Honda Motor (YAHM) Ahmad Muhibbuddin meresmikannya pada tanggal 1 Desember 2018.
Kampung Labirin Kampung Berseri Astra
Untuk sampai di kampung Labirin bisa masuk dari dua lokasi berbeda. Bisa melalui gang Roda yang letaknya dekat dengan Pasar Bogor atau melalui jalan Riau yang terletak di belakang terminal Baranangsiang. Luasnya kurang lebih 2.5 hektar meliputi 1 RW dan terdiri dari tiga RT dengan kepala keluarga sebanyak 300 dan penduduk kurang lebih 1000 orang.
Pertama datang ke Kampung Labirin, ada gapura penanda kampung baik jika melalui jalan Riau atau gang Roda. Didalamnya terdiri dari banyak rumah yang saling berdempetan dengan jalan yang tidak terlalu lebar. Masuk ke kampung Labirin, kita akan bertemu dengan warga kampung yang bersahabat. Tembok rumah berwarna warni dan ada berbagai petunjuk yang tertulis sehingga memudahkan kita berkeliling kampung tanpa khawatir tersesat.
Menurut pak Dedi warga kampung Labirin, namanya disebut kampung Labirin karena ada banyak gang dan membuat yang datang kebingungan. Dilihat dari atas, menyerupai labirin. Awalnya, daerah kampung Labirin tidak sebersih dan serapi sekarang. Berkat kolaborasi warga bekerjasama dengan Astra, pemerintah kota Bogor juga komunitas Terminal Hujan jadilah seperti saat ini, rapi, bersih dan asri.
Kampung Labirin ini padat namun asri. Warga kampung Labirin memiliki pengelolaan sampah sendiri, sehingga warganya tidak membuang sampah sembarangan. Warga memanfaatkan spot-spot kecil menjadi bermanfaat. Misal ada pojokan kecil dijadikan taman bacaan. Ada teras sempit samping rumah dijadikan tempat memelihara ikan atau menjadi warung kecil. Kampung Labirin sekarang menjadi salah satu destinasi wisata di Bogor. Disini sering diadakan event seperti Festival Kampung Labirin, Labirin Mencekam dan wisata air menggunakan perahu karet.
Pengalaman Berkunjung ke Kampung Labirin
Saya datang ketika hari kerja dan sedang tidak ada event. Saya masuk melalui gg Roda melalui pasar Bogor. Kemudian nanti ada plang Kampung Labirin, masuk ke jalan menurun sebelah tempat sampah besar. Ikuti jalan dan tibalah di sebuah gang kecil. Di bagian depan tampak sebuah gapura sederhana, bercat warna hijau bertuliskan selamat datang di Kampung Labirin Kebon Jukut RW 10.
Di sini saya berkeliling mengitari kampung, bertemu warga mengobrol dan menghirup udara segar. Warganya sangat ramah dan bersahabat. Hawanya cukup segar. Kampung ini berada di bantaran kali Ciliwung. Warganya terdiri dari berbagai suku, agama, golongan dan semuanya rukun. Kerukunan ini terlihat ketika saya berkunjung
Kampung Labirin membuktikan, daerah padat penduduk dengan gang kecil bisa menjadi tempat yang nyaman bagi warganya dan bisa menjadi destinasi wisata. Drainasenya cukup baik dan di beberapa spot kita akan mendengar gemericik air di kolam kecil yang berisi ikan.
Datang ketika ada event pasti menyenangkan. Tetapi ketika pas tidak ada event juga seru. Kita bisa berjalan-jalan mengelilingi kampung. Menikmati keasrian kampung dan keramahan warganya. Jika tidak membawa makanan, kita tidak perlu khawatir, warganya ada yang menjual soto mie, nasi uduk dan jajanan lainnya. Dan yang paling spesial adalah emping jengkol.
Emping Jengkol
Di kampung Labirin warganya memiliki berbagai pekerjaan, salah satunya produksi emping jengkol. Produksi ini turun temurun, mereka menggunakan batu dan ulekannya sudah puluhan tahun. Salah satu pengrajinnya bernama ibu Fatimah.
Menurut ibu Fatimah, tidak semua warga bisa membuat emping jengkol karena tidak semudah melihatnya. Ibu Fatimah merupakan cucu dari salah satu penduduk awal kampung Labirin yang bernama H. Soleh bin Ismail.
Emping jengkol ini asli terbuat dari jengkol tanpa tambahan lainnya. Jengkol digeprek sampai tipis sekali kemudian dijemur sampai kering. Pengrajin kerupukjengkol menjualnya dalam keadaan matang dan mentah. Yang matang harganya Rp 6.000/bungkus sedangkan yang mentah Rp 150.000 per 100 pcs. Kita bisa membeli yang mentah dengan nominal berapapun, tidak harus Rp 150.000. Makan emping ini enaknya dengan kecap dan potongan bawang merah dan cabe.
Saya tertarik untuk mencoba membuatnya dan betul saja tidak semudah kelihatannya. Emping jengkol yang bagus tipis, bulat dan tidak berlubang di tengah sedangkan buatan saya bolong, hehe. Betullah peribahasa yang menyebutkan bahwa segala sesuatu ada ilmunya., jangan meremehkan siapapun.
Setelah mencoba membuat emping, saya pergi ke kali Ciliwung dan melihat ada wisata air menggunakan perahu karet. Karena debit air sedang kecil, wisata ini ditiadakan dahulu. Berkeliling di kampung Labirin yang padat penduduk ini sungguh nyaman. Terlihat bersih, adem sungguh memanjakan mata.
Kampung Berseri Astra
Kampung Labirin Bogor terpilih menjadi salah satu Kampung Berseri Astra (KBA). KBA ini merupakan bentuk nyata dukungan untuk pelestarian lingkungan hidup persembahan dari Astra. Mengutip dari web SatuIndonesia, KBA merupakan program kontribusi sosial berkelanjutan Astra yang diimplementasikan kepada masyarakat dengan konsep pengembangan yang mengintegrasikan empat pilar program yakni, kesehatan, pendidikan, lingkungan dan kewirausahaan.
Yayasan Astra Honda Motor melalui program corporate social responsibility (CSR) membina Kampung Labirin melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat, menjadi destinasi wisata berskala kampung di Kota Bogor dan berhasil. Terlihat dari rumah serta lingkungan kampung yang asri dan bersih, penyelenggaraan event menarik oleh warga serta tingkat pendidikan serta perekonomian warganya yang semakin membaik.
Kolaborasi itu menguntungkan semuanya. Waktunya kolaborasi, cukuplah sudah persaingan dan gontok-gontokan. Setiap orang bisa mengambil peran positif didalamnya. Bekerja bersama bergandengan tangan seperti yang Yayasan Astra Honda Motor lakukan, semoga para stakeholder lainnya mengikuti untuk Indonesia yang lebih baik.
Di daerahmu ada Kampung Berseri Astra? Sharing yuk.
