Dear koko
Semoga selalu dalam keadaan sehat dan perlindungan Allah
Sudah sembilan tahun lebih ya kita hidup bersama.
Ada banyak canda tawa tangis yang kita lalui bersama.
Dan semuanya terlalui karena Allah menolong kita.
Koko masih ingat gak ya ketika eyang jenggot meninggal?
Malamnya koko peluk erat kaki eyang jenggot, elus elus kakinya, dan ketika mami ajak pindah tempat tidur koko nangis.
Terus mami tetap maksa koko untuk tidur dikamar. Kalau ingat itu, mami suka menyesal kenapa mamih ga biarin koko tidur bareng eyang jenggot untuk terakhir kalinya. Aish jadi sedih.
Hush hush pergi jauh sedih.
Ko, waktu kecil koko tuh sipit dan gemuk, itulah kenapa jadi tetangga pada manggil koko bukan nama asli. Sampai besarpun orang orang manggil koko deh. Sampai sampai kalau dipanggil namanya malah cuek aja, hihi
Ko, ibunya mamih senang gak?
Mamih tahu, mamih banyak kekurangannya.
Sebagai ibu, mamih jauh dari sempurna.
Dulu uti gak pernah marah atau membentak mami sampai mami dewasa walaupun mami berbuat salah. Selalu memberi tahu dengan kata kata yang lembut.
Maaf ya mami belum bisa sesabar uti.
Kalau mami marah, koko hebat bisa sabar, hihi.
Koko selalu memeluk mami mesra, berusaha mengajak ngobrol atau mengajak bercanda walau muka mami lagi kesal.
Yah, koko gak kenal menyerah ambil perhatian mami biar marahnya reda. Belajar darimana sih ko?
Ko, maaf jika permintaannya tak selalu mami penuhi. Itu karena mami sayang sama koko.
Pada waktunya nanti koko akan mengerti kenapa mami melakukan itu.
Koko sayang, mami berusaha terus untuk menjadi ibu yang baik.
Dengan segala kekurangan yang mami punya.
Mami menyayangi koko tulus tanpa syarat.
Semoga sayangnya mami terasa oleh koko.
Koko adalah titipan Allah terhebat untuk mami.
Tetap semangat menjalani hidup yang Allah berikan ya ko 😃
Selalu ada banyak doa untuk koko.
Love you always 😘