Anak,  Artikel,  Catatan,  Tips Parenting

Pilah-pilih Popok Kain (Clothdiaper)

Hai hai. Adakah Bunda yang sedang menanti kelahiran adik bayi dan sedang mempersiapkan segala perlengkapannya, termasuk..popok?

Umimami mau sharing nih, ada lho, popok kain modern yang beberapa tahun terakhir ini trending sekali. 
“Eh, bukannya dari jaman dulu udah ada?”
Hehe, yang ini beda, Bunda. Popok kainnya udah dengan model dan jenis bahan yang beragam pisan, jadi Bunda bisa pilih yang sesuai kebutuhan.
Kita kenalan dulu ya dengan si POPOK KAIN alias CLOTHDIAPER ini;

Jenis-jenis Popok Kain:


1. Flat Diaper

Flat Diaper ini bentuknya seperti popok kain jaman dulu, yang berbentuk segiempat lalu harus dilipat-lipat untuk dikenakan pada bayi, terakhir disematkan dengan peniti agar tidak lepas.

Flat Diaper

Keuntungan, popok jenis ini biasanya terbuat dari katun linen yang cepat kering dan harganya lebih terjangkau (biasanya dijual per pack isi 1 lusin atau 1 gross). Hanya saja, karena harus melipatnya sendiri, maka butuh lebih banyak waktu dan ketelatenan untuk memakaikan popok flat ini pada bayi. 

2. Prefold Diaper
Popok kain jenis ini bentuknya mirip dengan flat diaper, tetapi sudah dengan pola yang membentuk lekuk tubuh. Jadi lebih mudah digunakan. Bunda tinggal mengenakannya pada bayi, dan menyematkan peniti ataupun pengancing khusus yang sering disebut dengan nama snappy.

Bahannya sudah lebih bervariasi, dan biasanya di bagian tengah sudah ada kain penyerap tambahan di dalamnya (karena itu, prefold memiliki bentuk khas tebal di bagian tengah). 
Prefold Diaper

Keuntungannya, popok ini memiliki daya serap lebih banyak, tetapi cepat kering bila dicuci karena bahannya masih berkisar dari katun, rami, atau birdeye. dan, harganya pun masih termasuk ekonomis.

3. Fitted Diaper

Nah kalau yang ini sudah mirip celana. Jadi sangat praktis digunakan. Popok fitted bentuknya seperti celana dengan karet elastis di bagian pinggan serta paha ini biasanya cocok sekali digunakan bayi yang ompolnya masih banyak dan sering (heavy wetter), dan sesuai untuk daerah tropis.

Fitted Diaper

Hanya saja, popok jenis ini belum menggunakan bahan yang anti air, jadi bila sudah beberapa kali pipis, akan merembes keluar. Biasanya para Bunda mengkombinasikannya dengan popok cover yang berbahan anti air agar pipis tidak rembes keluar. 


4. All-in-One Diaper

Ini nih yang nge-hits banget! ๐Ÿ™‚
Popok ini bentuknya sudah menyerupai bentuk popok sekali pakai (disposable diaper).
Terdiri dari 2 macam, yaitu jenis COVER dan jenis POCKET. Bedanya, kalau yang COVER, kain penyerap (atau yang disebut insert/soaker pad) diletakkan di atas cover (bersentuhan langsung dengan kulit) . Sedangkan jenis POCKET, kain penyerapnya diletakkan di dalam sebuah kantong, sehingga tidak bersentuhan langsung dengan kulit.

All-in-One Diaper
O iya, ngomong-ngomong, ngapain sih kita repot-repot pakai POPOK KAIN?
Banyak manfaatnya, Bunda, seperti:
Reuseable 
Popok Kain bisa dicuci-pakai berulang kali, sehingga lebih ekonomis karena bisa digunakan terus sampai bayi besar (bahkan, dengan perawatan yang baik, popok kain masih bisa diturunkan untuk dipakai adik juga lho).

Non Chemical Additive

Nah, karena bahannya memang hanya dari kain, jadi popok ini tidak menggunakan bahan-bahan kimia tambahan seperti popok sekali pakai. Manfaatnya tentu saja popok menjadi lebih ramah untuk kulit anak, dan lebih sehat. 
Dan karena tidak ada limbah popok kotornya, penggunaan popok kain di keluarga kita tidak menambah jumlah sampah, jadi lebih ramah lingkungan juga, Bunda.

Memilih Popok Kain:

Sesudah kita memilih jenis popok kain yang akan digunakan, maka pastikan juga beberapa hal berikut ini:
  • Bahan popok (apakah kita ingin menggunakan yang anti air atau tidak. Sesuaikan dengan kebutuhan si kecil. Bayi newborn sebaiknya gunakan yang fleece karena lebih aman untuk kulit nya yang masih sangat halus dan sensitif, meski tidak anti air).
  • Polos atau motif (ini terkait dengan anggaran yang kita sediakan. Sebaiknya utamakan memperbanyak jumlah popok ketimbang motifnya, karena popok bayi wajib sering diganti agar tidak menimbulkan ruam karena kulit bayi terpapar terlalu lama dengan endapan pipis/poop).
  • Karet elastik dan sistem perekatan (pastikan memilih popok kain dengan jahitan karet yang lebar dan lembut, agar tidak meninggalkan bekas kemerahan atau redmarks di kulit bayi. Perhatikan pula kancing/snap atau perekat/velcro-nya, pilihlah yang lembut dan tidak menekan kulit bayi).
  • Lokal/import (ada rupa ada harga. Biasanya harga popok kain impor memang lebih mahal ketimbang yang lokal, tetapi umumnya bahan yang digunakan lebih baik, dengan jahitan yang lebih kuat).
  • Ukuran (pilih ukuran yang sesuai untuk bayi kita. bayi slim sebaiknya memilih popok kain berukuran standar, sedangkan bayi weight alias montok memilih popok kain berukuran jumbo.
  • Perawatan (lakukan perawatan sesuai petunjuk tiap popok yang sudah dicantumkan produsen di setiap kemasannya. Karena tiap popok biasanya memiliki perawatan khusus yang berbeda, meski perawatan umumnya serupa.
Nah, Bunda, itu tadi rangkuman umimami tentang dunia popok kain, dan bagaimana cara memilih popok kain yang tepat. Semoga bermanfaat ya, Bunda.
Selamat menanti dan mempersiapkan kelahiran si kecil. ๐Ÿ™‚

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *